Stop Loss dan Take Profit ini adalah 2 Aspek yang sangat penting pada Forex, yang lebih tepatnya merupakan Faktor yang akan sangat mempengaruhi Management Resiko serta Konsistensi Profit.

Stop Loss (SL) : merupakan Pengaturan Penutupan Otomatis ketika Harga berbalik arah dari Perkiraan dan telah menyentuh Level Tertentu, yang manfaatnya jelas adalah untuk membatasi Kerugian.
- Contoh : Anda membuka Posisi Buy pada Pair EUR/USD di Harga 1.1250. dengan mengatur Stop Loss di Harga 1.1225. yang mengartikan Anda telah mengatur agar Posisi tertutup secara otomatis jika Harga telah menyentuh 1.1225. dengan Batas Kerugian 25 Pips.
Baca : Apa itu Pips pada Forex ?
Baca : 3 Jenis Analisa pada Forex
Take Profit (TP) : nah sedangkan ini adalah sebaliknya, dimana Take Profit ini merupakan Pengaturan Penutupan Otomatis ketika Harga bergerak sesuai Perkiraan dan telah menyentuh Level Tertentu sesuai Target Profit.
- Contoh : Anda membuka Posisi Buy pada Pair EUR/USD di Harga 1.1250. dengan mengatur Take Profit di Harga 1.1275. yang mengartikan Anda telah mengatur agar Posisi tertutup secara otomatis jika Harga telah menyentuh 1.1275. dengan Profit 25 Pips.
Membatasi Profit Dong ? Bagaimana jika ternyata Harga memang menyentuh 1.1275 dan ternyata masih terus naik bahkan hingga melewati 1.1300 ? : Fungsi Take Profit ini adalah Menutup Posisi secara Otomatis untuk Mengambil Profit sesuai Target dengan Segera sebelum Harga kembali Turun. Fokus pada Target Profit, bukan seandainya. kesempatan tersedia 24 jam jika ingin membuka Posisi baru.
Kedua Pengaturan ini bersifat Optional atau tidak Wajib. namun sangat Penting jika dilihat dari Manfaatnya yang :
- Membantu Anda agar tidak perlu terus menerus memantau Chart untuk melakukan Penutupan Posisi secara Manual.
- Membatasi Jumlah Kerugian
- dan Melatih Konsistensi Target Profit.
Happy Trading & Good Luck!
CONVERSATION